expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Monday, June 25, 2012

Selanjutnya, Kamu Memang tidak Pernah Ingin Memilikinya


Tangis kanak-kanak.
Ini mungkin hanya sebuah emosi yang membuncah.
Tapi bukankah cinta juga merupakan salah satu bentuk dari emosi.
Hei, tidak ada yang ingin kukatakan, juga tidak ada yang bisa kukatakan.
Semuanya seperti sudah tersurat kukatakan berulang ulang.
Pada sebuah awal, yang kemudian kukira kamu memiliki perasaan untukku.
Lalu selanjutnya akupun kemudian tak memiliki perasaan untuk selain dirimu.
Dan selanjutnya,
Aku tak pernah bisa memilikinya, memiliki apapun, rasa, dirimu.
Mungkin terkadang sering aku menjadi terlalu ekpresif,
Terkadang diam itu bukan tanpa alasan,
Menahan perasaan, menahan agar aku tak terlalu terbawa suasana, menahan agar aku tak menangis.
Di dadaku ada yang kemudian mendadak meledak ledak.
Ya semoga setiap manusia mampu memakluminya.
Kamu tak pernah.
Seandainya aku lekas lupa.
Seandainya semua kembali seperti biasa.
Kenapa cinta itu harus dirimu,
Untuk saat ini.
Hei kenapa kamu tidak juga.

(Farida Isfandiari, 25 Juni 2012)

No comments:

Post a Comment