expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Wednesday, December 11, 2013



Kamu dimana? Aku yang di tubuh lain, dan aku yang diriku.



(Farida Isfandiari, 11 Desember 2013)



Selamat Tahun Kedua Museum Cinta 11 - 12 - 13



Ada hal yang paling mengerikan,
Mungkin ada yang menjawab tak dicintai, ya tak dicintai itu mungkin salah satunya,
Tapi yang paling mengerikan adalah bahkan kau tak punya siapapun untuk dicintai.
Kau kehilangan cinta, sosok untuk kau cintai.
Seorang yang bila kau menemuinya hatimu bergetar, dia menjadikan hidupmu lebih bergairah dan semua terasa indah, tak takut pada apapun asalkan bersama,berwarna.
atau saat ini kau hanya bisa melihatnya saja dari kejauhan dan kau bisa tertawa, senang dan tentram, yang bahkan dia tak mengenalimu,
dan itu saja kau juga tak punya, kosong saja, kosong saja, hampa seperti sebuah awal dan akhir, dimana disana memang hanya ada sepi dan keheningan, dan itu bukan hidup
Begitu kah aku yang saat ini?

Selamat tahun kedua Museum Cinta, 
mungkin aku masih merasakan cinta yang sama, namun sepertinya hanya kosong saja.
seperti merasa saja.
mungkin juga sudah bukan cinta, mungkin bukan cinta dari dulu, mungkin aku belum pernah benar-benar jatuh cinta, mungkin aku belum jatuh cinta dengan benar.

(Farida Isfandiari, 11 Desember 2013)

Sunday, November 17, 2013

Bagaimana Mengucapkannya Padamu



Sampai saat ini aku tak tahu bagaimana mengucapkannya padamu.
Harusnya aku menyerah saja.
Tapi membelokkan arah, atau membanting stir agar tak menujumu itu seperti menuju bunuh diri.
Kenangan kenangan masih saja ramai.
Berdesak walau aku pun tak ingat sejak kapan kamu mulai memenuhinya.
Menggaduh di telinga, bergema hingga ke relung hati,
menyita konsentrasi,
Apa aku akan terus begini?
Lajumu saja tak pernah jelas, kamu terlalu sibuk dengan jalanan yang mungkin saja kamu juga lupa bahwa lampu mati, hingga kamu lupa membetulkannya.
Minta waktu lima menit saja, lalu tampar dan bisikan di telingaku “bangun, kamu harus pergi dan lupakan aku”



Kamu mungkin saja pernah berpikir apa gunanya cinta.
Pikir saja : apa gunanya selama ini aku mencintaimu?


Sunday, October 13, 2013



Aku tidak menyalahkanmu atas apapun,
Apa salahnya tidak mencintaiku?
Namun aku belum bisa untuk tidak mencintaimu,

(Farida Isfandiari, 13 Oktober 2013)

Sunday, July 7, 2013

Aku akan Tetap Mengenalimu,




Aku akan tetap mengenalimu,
Meski kamu kenakan pakaian wanita sekalipun.
Lelaki, yang datang bukan hanya didepan mata.
Kamu masuk kedalam hati, bahkan siapa yang menyuruhmu datang dalam mimpi.

Wednesday, June 5, 2013

Apakah Rindu itu Menjalar ke Seluruh Tubuh?



Tidak ada yang meminta untuk ditunggu, dicari, apalagi dicintai.
Masih melihatmu, meski dalam gelap,
Masih mencarimu dalam jalan-jalan yang kutelusuri.
Apakah pantas, jika aku melaju pelan,
Hanya karena ingin bisa menemukanmu,

Kenapa aku masih mengharap,
Belum tentu dirimu ada disana,
Bahkan mungkin kamu tidak pernah mengingatku samasekali.

Namun sial, semua seolah bergerak otomatis
Diriku sendiri bahkan kadang serasa tidak memihakku,
Apakah rindu itu menjalar ke seluruh tubuh?
Aku mencintaimu menggunakan apa?

Meskipun mungkin di sebuah sudut yang lain, kamu tengah berbahagia.
Semoga kamu berbahagia.
Dan lagi harus kukatakan, apa kabar?

00:42
(Farida Isfandiari, 5 Juni 2013)


Thursday, May 23, 2013

Jalan untuk Kita Lewati Bersama, Hilang.



Seperti ada yang hilang dijalan-jalan yang kutelusuri
Entah ku tinggalkan di jalan sebelah mana.
Disatu pemberhentian, aku kembali merasakan kehilanganmu.

Sampai saat ini aku masih merasa.
Musim-musim terus berganti, tanpa mau menunggu.
Seandainya bisa kuputar kembali kesaat kita.
Tentu tak akan ada elegi  yang sering aku hampir gila dibuatnya
karena tak jarang datang sewaktu-waktu,
bergumam, mengusik, bahkan datang dari kalbuku.

Biarkan tak ada samasekali dirimu disana.
Seandainya mampu kuhapus semua.
Daripada setiap waktu harus kuambil satu persatu seperti ini.

Aku juga bingung.
Mana mungkin perasaan bisa menyatu dengan daging hati?
Tapi mengambil namamu, seolah mengulitinya.

Aku masih mencintaimu tanpa perlu berujar.
Mungkin sudah kamu rampas semua,
Hingga aku tak ingat, dimana sebenarnya aku menyimpan cinta.
Aku tak marah, aku telah sering kalau hanya harus mengalah, itu hal biasa.
Apalagi kalau itu untukmu.

Kita tidak bisa,
Aku juga tidak bisa,
Jalan untuk kita lewati bersama, hilang.



20:53 – 21:03 di jalan dalam perjalanan pulang, lalu Jeda
22:28 - 22.53

(Farida Isfandiari, 23 Mei 2013)