expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Wednesday, July 18, 2012

Aku Belum Lupa, Kamu

Melihatmu dari kaca laptopku.
Aku belum lupa.
Kita pernah melewati malam-malam.
Kelopak mataku berair.
Ingatan itu mungkin meleleh disana.
Jika boleh ku ibaratkan,
Pikiranku berusaha keras untuk menguliti perasaan ini.
Tetap saja aku tak membawa pisau lain yang kemudian mampu seperti yang pernah kucoba sudah sudah.

(Farida Isfandiari, 10 Juli 2012)
"Sudah bukan waktu nya lagi"
Salah satu kalimat pemencet pause agar hidup manusia play lagi ketika ada jeda dimenit yg tidak seharusnya. Meski tetap saja,berharap sedetik ia muncul dalam layar yg manusia genggam.

"Bukan sudah tidak ada waktu lagi, tapi sudah tidak ada kamu untuk ku dalam waktu yg ada"

Rekaman yg kita miliki berbeda. Belum tentu kamu pernah merekamku

         (Farida Isfandiari, 17 Juli 2012)

Friday, July 6, 2012

"Masa masa yang memang harus di jalani, kita jalani saja sepenuh hati, tidak ada yang tahu ada apa dengan esok, dirimu masih ku genggam dalam hatiku, jangan berhenti tersenyum disana, di tempat yang mungkin kamu sudah melupakanku, semoga tidak ya :) , maaf aku masih berkhayal tentang hari milik kita, satu hati. Tapi kamu tidak perlu memikirkan hatiku"



01:02 - 01:06

(Farida Isfandiari, 6 Juli 2012)

Senyummu, dalam Hari-hari ku, tapi Hatimu?

Sudah berapa hari, tak melihat senyummu.
Akan sampai berapa hari tak bertemu.
Aku bahkan pernah melewati ini,
Hari hari kepergianmu dulu,
Yang mungkin hanya aku yang menginggatmu, hanya aku yang rindu
Atau melewati lebih dari itu, 
 Hari hari yang bahkan aku samasekali tak mengenalmu.
Seperti hatimu yang sampai sekarangpun seperti tak pernah ku kenali,
Mungkin aku tahu, atau mencoba tahu, apa yang kamu suka, apa yang tidak kamu suka.
Apa yang bisa membuatmu tertawa, apa yang bisa membuatmu bahagia.
Tak terkecuali aku mengenali marahmu, atau kekanak-kanakanmu, lalu kemudian hingga aku mengerti.
Memahamimu.
Ya ini berlebihan,
Tapi mungkin suatu hari nanti, esok aku bahkan sudah tak kau kenal lagi.
Seperti hari hari lalu, kamu seperti seolah melupakan.
Suatu hari nanti mungkin kita akan menemukan hari hari dan hati yang akan kita kenal, untuk menjadi teman hidup kita masing masing setiap hari, sampai hari selesai, hati kita dalam jiwa lain yang di takdirkan Tuhan.
Senyummu masih menghidupi hari hariku disini
Akan sampai berapa hari?
Siapa yang ada di hatimu tiap hari?
Aku masih menyimpan senyummu dihati.

01.02
(Farida Isfandiari, 6 Juli 2012)