expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Tuesday, September 4, 2012

Buang Semua Puisi (Ketika Kamu Hapus Aku)


Kutuliskan kesedihan
Semua tak bisa kau ungkapkan
Berapa banyak sudah yang kutuliskan, tentangmu, tentang rasaku, tentang kesedihan.
Padamu, Aku tak mampu mengungkapkan,
Aku menunggumu,
Tapi ternyata kamu lebih tak mampu,
Atau Kamu mungkin tak memiliki cinta yang sama,
cinta untukku.

Ketika aku terluka untuk kesekian kali, atas ucapanmu,  atau yang kamu lakukan,
Rasanya ingin ku buang semua puisi antara kita berdua.
Ya, Aku tau, aku tak berhak menyebut itu antara kita, karena aku saja, mungkin aku saja yang mencintaimu.
Puisi yang kubuat sepenuh hati, dengan segenap rasa yang kupunya
Puisi yang kerap tercipta atas rasa yang tertahan, tak tersampaikan tapi juga semua impian dan juga harapan.

Buang semua puisi antara kita berdua.
Ketika kupikir ini percuma, kamu juga tidak membacanya,
Tidak memperdulikan rasa,
Rasaku padamu, yang kusimpan lama.
Juga ketika kamu hapus aku,
Yang saat itu sedang berada disampingmu, bahkan selalu.



Kau bunuh dia, sesuatu yang kusebut itu cinta
Kamu memang sadis, sering membunuh rasa,
bahkan kamu sering tidak menyadarinya.

Lalu kemudian aku harus menampar diriku sendiri,lagi, dan lagi, untuk kesekian kali
Sadarkan aku Tuhan, dia bukan milikku, biarkan waktu hapus aku
Yakinkan aku Tuhan dia bukan milikku biarkan waktu, hapus aku

Salahku,
Aku terlalu punya keyakinan, bahwa suatu hari,  kita akan ada
Denganmu, seseorang yang akan menjadi milikku.
Saat aku dan kamu mempunyai puisi yang bercerita bahagia, puisi kita

Tapi jika Tuhan meyakinkan kamu bukan milikku,
dan menyadarkanku suatu waktu ketika sampai pada batasku.
Saat itu pula,
akan kubuang puisi, hapus aku, hapus kamu, hapus kita, dan cinta,
kata yang selalu kusebut di dalamnya

(Farida Isfandiari, 4 September 2012)

* Hapus Aku - Nidji #30HariLagukuBercerita

No comments:

Post a Comment