expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Thursday, May 23, 2013

Jalan untuk Kita Lewati Bersama, Hilang.



Seperti ada yang hilang dijalan-jalan yang kutelusuri
Entah ku tinggalkan di jalan sebelah mana.
Disatu pemberhentian, aku kembali merasakan kehilanganmu.

Sampai saat ini aku masih merasa.
Musim-musim terus berganti, tanpa mau menunggu.
Seandainya bisa kuputar kembali kesaat kita.
Tentu tak akan ada elegi  yang sering aku hampir gila dibuatnya
karena tak jarang datang sewaktu-waktu,
bergumam, mengusik, bahkan datang dari kalbuku.

Biarkan tak ada samasekali dirimu disana.
Seandainya mampu kuhapus semua.
Daripada setiap waktu harus kuambil satu persatu seperti ini.

Aku juga bingung.
Mana mungkin perasaan bisa menyatu dengan daging hati?
Tapi mengambil namamu, seolah mengulitinya.

Aku masih mencintaimu tanpa perlu berujar.
Mungkin sudah kamu rampas semua,
Hingga aku tak ingat, dimana sebenarnya aku menyimpan cinta.
Aku tak marah, aku telah sering kalau hanya harus mengalah, itu hal biasa.
Apalagi kalau itu untukmu.

Kita tidak bisa,
Aku juga tidak bisa,
Jalan untuk kita lewati bersama, hilang.



20:53 – 21:03 di jalan dalam perjalanan pulang, lalu Jeda
22:28 - 22.53

(Farida Isfandiari, 23 Mei 2013)

Tanpa Perlu Mengawali

Tanpa ada yg mengawali?
Bisa terjadi?
Sejak kapan dihati?
Masih menyendiri,
Rupanya belum bisa berbagi.
Masih kunanti,
Masih sepi.


00:59

(Farida Isfandiari, 23 Mei 2013)

Meski Datang Tak Utuh

Meski datang tak utuh,
Tetap saja kuingin milikimu seluruh,
Adakah kamu datang dari sisi yang rapuh?
Coba kusentuh,
Namun inginmu menjauh


00:56
 
(Farida Isfandiari, 23 Mei 2013)

Friday, May 17, 2013

Untuk Kamu Tahu Saja

untuk kamu tahu saja,
bahwa aku pernah mencintaimu hingga seperti ini,


seharian kemarin aku tidur hanya empat jam karena pekerjaan,
hari ini aku sebenarnya tidak mau itu terjadi,
bagaimanapun tubuhku memiliki hak beristirahat.

jam setengah tiga pagi barusan kumatikan semua,
bahkan aku sudah berbaring, hanya tinggal memejamkan mata
namun kemudian teringat dirimu.
aku bangun,
menyalakan leptop, melihatmu,
ada bait-bait puisi yang tak jadi ku post.

suatu hari jika "gila" mu kambuh lagi,
ingatlah bahwa ada yang benar-benar mencintaimu.

aku bukan terobsesi.
ingat bahwa aku T.I.D.A.K  T.E.R.O.B.S.E.S.I
aku tidak terobsesi seperti yang sering dirimu katakan pada orang lain,
yang secara tidak langsung, juga mengarah kearahku
sering kamu bilang "itu bukan cinta, hanya terobesesi"
terus saja kamu ucapkan dengan nada suaramu yang sebenarnya tergurat juga penuh tanda tanya,
kamu  sendiri sebenarnya juga tidak yakin kan ketika mengatakan itu.