Suatu hari manusia berpikir bahwa ini sebuah kutukan.
Harus menangis untuk hal hal yang sama.
Mungkin ini tidak adil.
Tapi ukuran keadilan itu sendiri masih terus manusia pertanyakan.
Mungkin Tuhan masih ingin manusia seutuhnya mencintaiNYA saja.
Tapi Tuhan memerintah manusia untuk mencintai makhluknya.
Tuhan, ini merupakan salah satu asalan manusia untuk terus hidup.
Tapi Tuhan ini membuat diri manusia sering hanya menjadi tak lebih dari seorang pesakitan.
Tuhan sering manusia bingung, kenapa harus manusia yang mungkin tidak pantas untuk kemudian lalu menjadi sangat terluka.
Ini pasti akan selesai, manusia yakin akan selesai.
Tapi kenapa harus selalu seperti ini Tuhan?
Kesalahan manusia itu sendirikah?
Kesalahan manusia itu sendiri?
Tuhan seandainya manusia boleh tahu kesalahan apa yang telah ia perbuat.
Jika mencintai itu seperti sebuah kesalahan.
Maka bimbinglah manusia Tuhan.
Agar tidak sia sia, berkutat pada kesalahan yang sama.
Cinta yang benar? Ada kah untuk sang manusia?
(Farida Isfandiari, 29 Maret 2012)
No comments:
Post a Comment