expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Monday, March 19, 2012

Entah Pagi yang Kapan


Pagi akan selalu dimulai.
Tanpa kehadiran kita sekalipun.
Suatu hari yang sama, namun mungkin sudah benar benar kau lupakan.
Di tanggal ini jika benar.
Ada sesuatu yang seharusnya tak dimulai.
Kau mulai, ku mulai, atau memang kehendak pencipta pagi.
Pertemuan di suatu pagi.
Meskipun bukan untuk pertama bahkan sudah kesekian kali.
Dipertemukan sesuatu yang  harus kita datangi.
Kau tak menemuiku, aku juga tak bermaksud menemuimu.
Seperti pagi ini juga, aku juga tak bermaksud  memikirkan ini.
Tapi kemudian aku masih saja ingin mendapatkan semua pagimu.
Pagi pertamamu, bersamamu menikmati pagi hingga pagi di keesokan hari.
Meski entah siapa pagi yang ingin kau temui.
Aku masih ingin menjadi pagimu, di pagi nanti maupun di pagi yang lain.
Hingga tak ada pagi lagi.
Entah pagi yang kapan.
Atau Inginmu kuselesaikan di pagi ini, supaya tepat  untuk ku pergi.
Hei untuk mu di musim ini.
Senyummu membuatku selalu menunggu pagi.

01.00

(Farida Isfandiari, 19 Maret 2012)

No comments:

Post a Comment