Suatu kesempatan datang.
Saya sudah mengenalnya lama.
Tau nama, tanpa pernah bersapa.
Tidak perlu, cukup tahu
Sering muncul dimana-mana.
Dia dan sekumpulan teman yang selalu bersama.
Di banyak acara,
Muncul sebagai pemain musik,
Lebih sering dalam
acara kampus bernuansa politik,
Ya bersama sekumpulan temannya yang nyentrik, unik, menarik,
ya bolehlah di tambah kata ‘kharismatik’
Dia dan mereka itu, lucu,
Tapi juga sering belagu,
Tak masalah, karena memang mereka mampu,
Saya juga pernah dibuat terpaku
Muka-mukanya saya hafal, sampai tahu tiga orang
Yang dulu sering saya perhatikan malah salah satu yang
sekarang tidak terlihat lagi dalam
kumpulan temannya,
karena yang satu itu orangnya memang sepertinya memiliki
sesuatu visi yang beda.
Meski sekarang mereka
juga masih baik-baik saja, berkawan bukan berarti melulu bersama,
Saya perhatikan temannya, bukan karena saya suka, tapi teman
saya yang sempat suka.
Kalau dia, saya tahu.
Saya tahu semua, beberapa.
Dari mana saya dapat?
Melihat sendiri, maupun dulu sering dibahas bersama teman
saya yang juga kuliah disana
Karena saya memang sering main ‘kesana’, tempatnya.
Dia pernah kemana, sering makan dimana, ikut apa, kehebatan ‘geng
nya’, ya saya sudah tahu lama.
Dia mampu unggul saat sendiri, teman-temannya pun juga begitu,
Saat bersama pun tak kalah hebat, saya akui mereka hebat
secara pribadi maupun berhasil membangun kehebatan dan selalu tampil solid
Sampai suatu kesempatan datang,
Tanpa pernah terfikirkan sebelumnya.
Akhirnya bersapa
Yang pertama terfikir “asik juga orangnya”
Selang cukup lama,
Teman saya pun mengenalkan saya dengannya,
Ah, saya kikuk dibuatnya.
Lagi, dan lagi,
Padahal acara hanya tiga hari,
Tapi dia memang orang yang memikat hati.
Mencari tahu lebih dalam ‘siapa dirinya’ lewat tehnologi
Ah, makin bertambah saja alasan dia untuk dikagumi,
Semua, semuanya,
Terpesona, tipe-tipe pemuda yang saya damba,
Dia pegang agama, berkarya, memikirkan negara, pemimpin,
penggerak, penginspirasi, mandiri.
Apakah semuanya yang dia miliki?
Adalah yang selama ini saya cari? dan juga ingin saya miliki
suatu hari?
Seseorang yang hanya
satu untuk disimpan dihati,
Terlalu cepat untuk kemudian menyimpulkan.
Saat ini jatuh cinta adalah hal yang memang butuh untuk saya
temukan.
Yang sebelumnya masih belum sepenuhnya terlupakan
Saat ini mungkin cukup mengagumi,
Tanpa perlu mencintai,
Cinta perlu, tanpa perlu terlukai,
Jangan cinta melulu, pikir dulu masa depanmu,
Tanpa perlu mencintai,
Terimakasih sudah membuat saya sedikit ‘kembali lagi’
00:53
(Farida Isfandiari, 31 Maret 2013)
pasti mbak ida sering kepo ya? hahaha
ReplyDeletekamu tahu banget sih. sering kepoin aku juga yaaa, hehehehe
ReplyDelete