Lama saya tak dapat melihat anda,
Jika anda mau tahu itu sebenarnya bukan hal
yang mudah untuk saya lakukan,
Namun bukan hal yang sulit karena saya
kuat,
Saya terlalu kuat,
Saya tidak akan melakukan apa-apa, saya
tidak akan mengatakan pada anda bahwa saya begitu merindukan anda, atau
mengatakan saya sangat ingin bertemu dengan anda,
Saya tidak akan meminta,
Seperti rasa cinta yang kemudian saya
miliki untuk anda, saya juga tidak pernah tahu sebenarnya siapa yang
memintanya,
Saya tidak pernah merasa meminta untuk jatuh cinta, apalagi jatuh cinta pada anda,
Jadi juga jangan meminta saya untuk tidak
jatuh cinta pada anda, karena itu juga bukan keinginan saya.
Lalu kemudian tanpa keinginan saya pula,
tiba tiba anda muncul kembali dihadapan saya,
Tanpa pernah saya dapat melihat anda lebih
lama,
Atau tanpa anda pernah ingin melihat saya
lebih lama.
Lalu anda pergi lagi, lalu lama dan
kemudian saya harus kembali untuk kemudian setiap hari hanya bisa melihat apa
yang anda lakukan dari kaca telephone genggam saya, melihat saja, tidak lebih.
Melihat anda dalam diam, juga dengan
beberapa rasa yang terpendam.
Marah saya, cemburu saya, kekhawatiran
saya, kepedulian saya, cinta saya pada anda.
Kenapa anda tidak bisa lebih lama ada di
samping saya dengan alasan ingin ada di dekat saya memang karena saya, untuk
saya, demi saya, atau Karena sebuah alasan saja, yaitu anda ada di dekat saya
lebih lama karena anda mencintai saya.
Saya mungkin tidak dapat melihat anda
setiap hari, tapi yang saya ingin lihat setiap hari adalah anda.
Meski dimata anda, anda tidak pernah
melihat saya,
Saya dan cinta saya tidak membutuhkan untuk
“dilihat” oleh anda.
Namun begitu, saya bahagia ketika dapat
melihat anda
00.30-00.52
(Farida
Isfandiari, 24 Desember 2012)
No comments:
Post a Comment